Majulah IJABI

IJABI Kalimantan Selatan Ikut Menghidupkan Semangat Gus Dur di Simposium Pergerakan PMII–Gusdurian 

Kalimantan Selatan, 19 September 2025 – Semangat kebersamaan dan nilai-nilai pluralisme kembali digaungkan di Kalimantan Selatan. Pada Jumat siang (19/9), Pengurus Wilayah Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (PW IJABI) Kalimantan Selatan hadir dalam Simposium Pergerakan yang diinisiasi oleh jaringan Gusdurian bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Acara ini digelar di Aula Kayu Baimbai, Pemko Banjarmasin, sejak pukul 13.30 WITA hingga selesai. 

Simposium bertajuk “Meneguhkan Kepemimpinan di Kalimantan Selatan: Refleksi dan Keteladanan Gusdur” ini menghadirkan berbagai tokoh lintas bidang. Dari kalangan Gusdurian, hadir Arief Budiman, M.Ag., seorang akademisi tasawuf; dari unsur akademisi Kristen hadir Pdt. Enta Malasita Lantigmo, D.Th., Dosen Dialog Agama STT GKE Banjarmasin; dan dari kampus Universitas Lambung Mangkurat hadir Dr. Netty Herawaty, Ph.D. yang dikenal sebagai dosen ilmu pemerintahan. Turut pula menjadi narasumber Alfinnor Effendy, S.Ag., M.H., mantan Ketua PC PMII Banjarmasin. Diskusi dipandu moderator Muhammad Saufi. 

H. Badarudin Perwakilan dari IJABI

Kehadiran organisasi kemasyarakatan dan tokoh-tokoh mahasiswa ini menandai pentingnya forum lintas gerakan. IJABI Kalimantan Selatan sendiri diwakili oleh H. Badarudin. Menurutnya, isu pluralisme yang diangkat dalam simposium ini sangat selaras dengan nilai – nilai yang terkandung di Pilar ke 3 IJABI yaitu Islam – Pluralisme. “Islam mengajarkan keterbukaan, menghargai perbedaan, dan meneguhkan persaudaraan kemanusiaan. Simposium ini momentum untuk memperkuat nilai-nilai tersebut di ruang publik,” ungkapnya. 

Selain membahas pluralisme, para narasumber dan peserta juga mengurai pentingnya meneladani kepemimpinan Gus Dur di tengah tantangan kebangsaan yang makin kompleks. Model kepemimpinan inklusif, keberanian bersuara untuk kebenaran, dan sikap merangkul semua golongan menjadi refleksi utama diskusi. 

Forum ini juga menjadi ajang memperkuat jejaring dan kolaborasi antarorganisasi, mulai dari mahasiswa hingga tokoh agama. IJABI berharap nilai-nilai yang dibahas tidak hanya berhenti sebagai gagasan, tetapi juga diimplementasikan dalam program nyata yang menyentuh masyarakat luas. 

Exit mobile version