Site icon Majulah IJABI

Keluasan Doa dan Rahmat Allah 

Gambar hanya ilustrasi ; Sumber gambar : https://pin.it/7CD02TqxK

Oleh Mohammad Adlany, Ph.D. (Anggota Dewan Syura IJABI) 

Salah satu ciri utama spiritualitas Islam adalah keluasan pandangan dalam berdoa. Doa bukan sekadar ungkapan pribadi yang terbatas pada kepentingan individu, melainkan jendela untuk menyalurkan rahmat Ilahi kepada seluruh umat beriman. Rasulullah saw menegaskan bahwa doa hendaknya bersifat luas, tidak hanya mencakup diri sendiri, tetapi juga sesama mukmin. 

Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki berdoa di hadapan Rasulullah saw dengan berkata: 

«اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمُحَمَّدٍ وَلِي» 

“Ya Allah, ampunilah Muhammad dan aku.” 

Rasulullah saw menegurnya: 

«لِمَ حَجَّرْتَ وَاسِعاً؟ قَالَ: لِمَ لَمْ تَدْعُ لِلْمُؤْمِنِينَ جَمِيعاً؟ إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيُعَمِّ، فَإِنَّهُ أَوْجَبُ لِلدُّعَاءِ» 

“Mengapa engkau mempersempit sesuatu yang luas? Mengapa engkau tidak mendoakan seluruh orang beriman? Sesungguhnya apabila salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia meluaskannya, karena itu lebih menjamin terkabulnya doa.” (Bihar al-Anwar, jilid 93, hal. 313) 

Teladan agung terlihat dalam doa Imam Ali al-Ridha as: 

«وَاغْفِرْ لِمَنْ فِي مَشَارِقِ الْأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ» 

“Ya Allah, ampunilah siapa saja dari kalangan laki-laki dan perempuan beriman yang ada di timur dan barat bumi.” (Bihar al-Anwar, jilid 49, hal. 117; Hikmah al-Ibadah, hal. 229)) 

Doa ini menunjukkan kelapangan jiwa dan kemuliaan akhlak, bahwa seorang mukmin sejati tidak membatasi rahmat Allah hanya untuk dirinya, melainkan meluas kepada seluruh umat beriman di setiap penjuru dunia. 

Al-Qur’an tentang Keluasan Doa dan Rahmat Allah 

1. Rahmat Allah meliputi segala sesuatu 

وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ 

“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (QS. A’raf: 156) 

2. Doa orang beriman mencakup sesama mukmin 

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ 

“Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan keimanan.” (QS. Hasyr: 10) 

3. Malaikat pun berdoa untuk seluruh orang beriman 

الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا 

“(Para malaikat) yang memikul ‘Arsy dan yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhan mereka, beriman kepada-Nya, dan memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Ghafir: 7) 

Hadis-hadis tentang Doa untuk Sesama Mukmin 

1. Rasulullah saw bersabda: 

«مَنْ دَعَا لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، نَادَاهُ الْمَلَكُ: وَلَكَ مِثْلُ ذَلِكَ» 

“Siapa yang berdoa untuk saudaranya (tanpa sepengetahuannya), maka malaikat berkata: Bagimu juga seperti itu.” (Al-Kafi, jilid 2, hal. 508) 

2. Imam Ja‘far al-Shadiq as bersabda: 

«إِذَا دَعَا الْمُؤْمِنُ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ نُودِيَ مِنَ الْعَرْشِ: وَلَكَ مِائَةُ أَلْفِ ضِعْفٍ مِثْلُهُ» 

“Apabila seorang mukmin berdoa untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka penyeru dari Arsy memanggil: Bagimu seratus ribu kali lipat dari apa yang engkau doakan untuknya.” (Tsawab al-A’mal, hal. 209) 

Universalitas doa dalam Islam adalah refleksi dari keluasan rahmat Allah. Rasulullah saw menegur umatnya agar tidak mempersempit doa hanya untuk diri sendiri, melainkan meluaskannya bagi seluruh mukmin. Imam Ridha as memberikan teladan luhur dengan doa yang meliputi orang beriman di seluruh penjuru bumi. Al-Qur’an pun menegaskan hal ini, baik melalui ayat-ayat tentang keluasan rahmat Allah, doa orang beriman, maupun doa para malaikat. 

Doa untuk sesama mukmin tidak hanya memperkuat dimensi spiritual, tetapi juga menumbuhkan solidaritas sosial dalam komunitas Islam. Dengan demikian, setiap doa menjadi sarana memperluas kasih sayang dan meneguhkan persaudaraan iman di bawah naungan rahmat Ilahi yang tak terbatas. 

Exit mobile version