Salah satu kemuliaan yang Allah swt berikan kepada anak-anak mukmin yang meninggal sebelum baligh adalah mereka dirawat dan diasuh langsung oleh Nabi Ibrahim as beserta istrinya, Sarah as, di alam barzakh. Di bawah bimbingan keduanya, anak-anak ini tumbuh dan berkembang dalam suasana makrifat Ilahi yang penuh rahmat.
(Tafsir Shafi, Juz.5 Hal.79)
Saat Isra Mi’raj, Rasulullah saw bertemu dengan seorang lelaki tua dikelilingi anak-anak muda. Beliau bertanya kepada Jibril, “Siapakah beliau?” Jibril menjawab, “Itu ayahmu, Ibrahim as.” Rasulullah saw bertanya lagi, “Siapa anak-anak itu?” Jibril menjelaskan, “Mereka adalah anak-anak dari orang tua mukmin yang wafat sebelum baligh, dan Ibrahim yang mengasuh serta membimbing mereka.”
(Bihar Anwar, Juz.6 Hal.229)
Dengan demikian, nasib anak-anak mukmin yang wafat sebelum baligh sangat mulia, mereka dibesarkan di surga barzakhi oleh bapak tauhid, Nabi Ibrahim as, yang kelak akan menjadi kebanggaan saat bertemu dan diserahkan kepada orang tua mereka.
Anak-anak Syiah Ali
Riwayat lain menerangkan bahwa anak-anak Syiah yang meninggal sebelum baligh akan langsung diasuh oleh Sayidah Fatimah Zahra as. Imam Jafar Shadiq as berkata,
“Anak-anak Syiah dari orang mukmin yang wafat sebelum baligh akan dirawat dan dididik oleh Sayidah Fatimah Zahra as.”
(Tafsir Qummi, Juz.2 Hal.332)
Kasih sayang Sayidah Fatimah Zahra as kepada Syiah Ali sangatlah luar biasa, sebagai buah cinta yang tak terbatas kepada mereka yang istiqamah di jalan wilayah, meski menghadapi tantangan berat seperti hinaan, pengucilan, bahkan ancaman kematian.
Akhirnya, seperti firman Allah swt dalam surat Ar-Ra’d ayat 23:
“Mereka masuk surga-surga ‘Adn bersama orang tua, pasangan, dan anak-anak mereka.”
Nasib Anak-anak Musyrikin
Adapun anak-anak musyrikin dan kafir yang meninggal sebelum baligh, Rasulullah saw bersabda:
“Anak-anak kafir dan musyrik berada di surga sebagai pelayan para penghuni surga.”
(Bihar Anwar, Juz.5 Hal.291)
Mereka tidak berdosa sehingga tidak masuk neraka, dan tidak punya pahala sehingga tidak masuk surga, maka Allah swt memberikan derajat khusus kepada mereka. Allah swt berfirman dalam surat Al-Waqi’ah ayat 17-18:
“Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, membawa gelas, cerek, dan piala berisi minuman dari air yang mengalir.”
Imam Ali as menjelaskan bahwa anak-anak yang dimaksud adalah anak-anak dunia yang tidak memiliki pahala maupun dosa, sehingga mendapat anugerah khusus untuk berkhidmat di surga.
(Tawil Ayat Dhahirah, Hal.720 / Bihar Anwar, Juz.5 Hal.291)
Para ulama menegaskan bahwa anugerah ini diberikan kepada anak-anak musyrik dan kafir yang wafat sebelum baligh, mereka bahagia dengan derajat mulia sebagai pelayan para ahli surga.
(Sar Newesyt Insan, Ayatullah Ali, Hal.168)