Oleh Habib Ali Umar Al Habsyi (Anggota Dewan Syura IJABI)
Kunci Kesuksesan Dalam Hidup Bermasyarakat.
Di antara Hikmah Abu Abdullah (Imam Ja’far ash Shadiq) as.:
صَلَاحُ حَالِ التَّعَايُشِ وَالتَّعَاشُرِ مِلْءُ مِكْيَالٍ ثُلُثَاهُ فِطْنَةٌ وَثُلُثُهُ تَغَافُلٌ.
Kunci kesuksesan dalam hidup bersama dan berinteraksi dengan orang lain adalah ibarat takaran penuh, dua pertiganya adalah kecerdasan dan satu pertiganya sikap tidak mempermasalahkan hal-hal kecil.
Dalam pandangan Islam tentang masyarakat, wajib bagi setiap individu untuk hidup bersama dalam kedamaian, keselarasan, dan kasih sayang.
Untuk mencapai tujuan ini, sudah selayaknya dan harus; atas setiap orang dalam bermasyarakat, begitu juga atas kepala rumah tangga terhadap anggota keluarganya, dan seorang direktur sebuah lembaga atau instansi terhadap bawahannya… Atas mereka semua harus memperhatikan dua hal:
1. Bijak dan waspada dalam memantau tindakan orang lain, memperhatikannya dengan teliti sehingga tidak ada yang terlewatkan.
2. Pada saat yang sama, memiliki kemampuan untuk tidak mempermasalahkan hal-hal kecil yang boleh jadi mereka terjebak dalam kesalahan atau tersandung tanpa sengaja, dan memberikan toleransi terhadap ketergelinciran mereka.
Hal ini karena jika ia mempermasalahkan setiap ketergantungan atau kesalahan kecil, maka hidup bersama akan menjadi tidak nyaman dan tidak dapat mereka pikul dan pertahankan.
Tentu saja, hal ini berlaku dalam interaksi dengan orang-orang biasa. Namun, bagi mereka yang memikul tanggung jawab besar dan berat, tidak diperbolehkan untuk tidak mempermasalahkan hal-hal kecil dan memberikan toleransi.
Sumber: Kalimât Mudhîah: 28-29.