Site icon Majulah IJABI

Transhistoris dan Transkultural: Intelektualitas Tanpa Batas 

sumber gambar : https://pin.it/5lwfE8BF3

 Oleh Mohammad Adlany, Ph.D. (Anggota Dewan Syura IJABI) 

Intelektualitas merupakan salah satu dimensi paling mendasar dalam perkembangan peradaban manusia. Melalui aktivitas intelektual, manusia tidak hanya menafsirkan realitas, tetapi juga mentransformasikannya. Uniknya, intelektualitas tidak tunduk sepenuhnya pada batasan ruang dan waktu. Sebuah gagasan dapat lahir dalam konteks tertentu, namun tetap relevan lintas generasi dan lintas budaya. Dengan demikian, intelektualitas bersifat transhistoris (melampaui zaman) dan transkultural (melintasi budaya), menjadikannya warisan universal yang terus hidup. 

Intelektualitas yang Transhistoris 

Manusia adalah makhluk temporal; hidup dalam rentang usia yang terbatas. Namun, gagasan yang dihasilkannya dapat menembus keterbatasan waktu. Pemikiran Plato dan Aristoteles, misalnya, meski berasal dari Yunani kuno, tetap memberi pengaruh besar dalam filsafat Islam abad pertengahan dan bahkan masih dibicarakan dalam filsafat modern.¹ 

Hal yang sama berlaku bagi para filsuf Muslim seperti Alfarabi, Ibn Sina, dan Mulla Sadra. Karya mereka tetap menjadi bahan kajian serius hingga kini.² Ibn Sina dalam Al-Isharat wa al-Tanbihat menekankan bahwa pengetahuan sejati memiliki sifat tetap, tidak terikat oleh kefanaan individu.³ Maka, setiap kali generasi baru menafsirkan atau mengkritisi karya mereka, gagasan itu seakan hidup kembali, memperlihatkan sifat transhistoris intelektualitas. 

Intelektualitas yang Transkultural 

Selain melampaui zaman, intelektualitas juga menembus sekat budaya. Sebuah gagasan yang lahir dalam lingkungan tertentu dapat menemukan artikulasi baru di ruang sosial yang berbeda. Misalnya, filsafat Yunani diterjemahkan dan diperkaya oleh para cendekiawan Muslim, kemudian kembali menginspirasi Eropa melalui gerakan skolastik.⁴ Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan hikmah adalah warisan kolektif umat manusia, bukan monopoli satu bangsa atau peradaban. 

Mulla Sadra dalam al-Asfar al-Arba‘ah menyebut ilmu sebagai “cahaya wujud” yang menyingkap realitas tanpa terikat oleh ruang atau latar budaya tertentu.⁵ Konsep ini menegaskan bahwa intelektualitas adalah energi yang mampu bergerak bebas, menyesuaikan diri, dan memberi makna dalam beragam peradaban. 

Intelektualitas Sebagai Warisan Universal 

Sifat transhistoris dan transkultural dari intelektualitas menjadikannya jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Gagasan tidak berhenti pada generasi pencetusnya, melainkan terus bertransformasi melalui tafsir, kritik, dan pengembangan. Oleh karena itu, dialog dengan warisan intelektual masa lalu sangat penting, bukan untuk mengulanginya secara kaku, tetapi untuk menemukan relevansinya dengan kebutuhan zaman ini. 

Dalam perspektif ini, intelektualitas adalah warisan universal yang tidak mengenal batas. Ia terus hadir sebagai energi kreatif, menjaga kesinambungan peradaban sekaligus membuka ruang bagi inovasi baru. 

Intelektualitas bersifat transhistoris dan transkultural. Ia menembus sekat waktu dengan tetap relevan lintas generasi, dan melampaui batas budaya dengan menemukan artikulasi baru di berbagai peradaban. Intelektualitas adalah “tanpa batas” karena ia hidup selama ada manusia yang mau berpikir, berdialog, dan menafsirkan ulang makna. Tugas generasi masa kini adalah menjaga kesinambungan itu: menghubungkan warisan intelektual masa lalu dengan kebutuhan kontemporer, sekaligus mewariskan kreativitas baru bagi masa depan. 

Catatan Kaki 

1. George Sabine, A History of Political Theory (New York: Holt, Rinehart & Winston, 1961), hlm. 34–56. 
2. Alfarabi, Ara’ Ahl al-Madinah al-Fadhilah (Beirut: Dar al-Mashriq, 1986), hlm. 12–15. 
3. Ibn Sina, Al-Isharat wa al-Tanbihat (Qum: Maktabah Ayatullah Mar‘ashi, 1403 H), jilid 1, hlm. 88. 
4. Dimitri Gutas, Greek Thought, Arabic Culture (London: Routledge, 1998), hlm. 17–19. 
5. Mulla Sadra, Al-Asfar al-Arba‘ah (Teheran: Dar Ihya’ al-Turath al-‘Arabi, 1981), jilid 1, hlm. 302. 

Exit mobile version