Oleh Habib Ali Umar Al Habsyi (Anggota Dewan Syura IJABI)
“Harta Dan Kekayaan Telah Mencelakakan Umat Sebelum Kalian.”
Rasulullah saw. bersabda:
الدِّينَارُ وَالدِّرْهَمُ أَهْلَكَا مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ وَهُمَا مُهْلِكاكُمْ.
Dinar dan dirham telah menghancurkan orang-orang sebelum kamu dan keduanya akan menghancurkan kamu juga.
Rasulullah saw. menjelaskan sebuah perkara penting, bahwa dinar dan dirham (yaitu harta dan kekayaan) telah menghancurkan umat-umat dan kaum-kaum sebelum kalian, yaitu dengan menghilangkan kemuliaan dan kekuatan mereka dan menggantikan kemenangan mereka dengan kekalahan.
Kedua hal ini (yaitu harta dan kekayaan) juga akan membawa kamu (yaitu umat Islam) kepada kehancuran.
Yang dimaksud di sini bukanlah bahwa harta dan kekayaan itu sendiri yang menghancurkan masyarakat dan umat, tetapi yang dimaksud adalah bahwa cinta terhadap kekayaan dan harta serta mengutamakannya di atas tujuan-tujuan yang lebih besar dapat menyebabkan orang-orang menyimpang dari jalan yang benar dan lurus.
Jika orang-orang menyimpang, maka masyarakat dan umat juga akan menyimpang.
Perlu kita ketahui bahwa setiap orang yang memiliki pengaruh dan kekuasaan dalam sebuah masyarakat dan umat lebih dari orang lain, -seperti pejabat negara atau tokoh masyarakat yang menonjol-, jika dia mencintai kekayaan dan harta, maka dampaknya pada masyarakat akan lebih besar daripada orang lain.
Karena orang ini dianggap sebagai contoh yang patut diteladani oleh masyarakat, dan mereka akan menjadikannya sebagai model yang patut ditiru. Maka dengan sendirinya karakter ini akan tumbuh subur di tengah-tengah mereka.
Selain itu, ketika dia terlibat dalam korupsi karena cintanya terhadap harta, maka dampaknya pada masyarakat akan lebih besar.
Begitu pula dengan zaman sekarang ini, yang menyebabkan guncangan sebagian orang yang agamis dan shaleh dan beragama adalah harta kekayaan. Karena manisnya harta dapat menyebabkan seseorang menyimpang dari agama dan hukum.
Secara bertahap, dia akan terbiasa dengan hal ini, dan tangannya akan ternoda oleh pelanggaran dan penyalahgunaan dana publik.
(Kalimât Mudhîah: 46-47)
Semoga Allah menyelamatkan kita dari keburukan sifat cinta dunia yang mencelakakan. Âmîn.