Kegiatan

Membangun Dialog Antar Iman: Kunjungan FKUB Tanatoraja ke DIAN Interfidei Yogyakarta

PW IJABI DI YOGYAKARTA

Yogyakarta, 6 Agustus 2025 — Suasana hangat dan penuh semangat dialog antariman terasa kental di kantor DIAN (DIalog Antar Iman) Interfidei Yogyakarta hari ini dalam kunjungan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tanatoraja. Rombongan berjumlah sekitar 20 orang terdiri dari para pemuka agama Katolik, Protestan, Muslim, dan Hindu Tanatoraja, serta perwakilan dari Kesbangpol Tanatoraja. Mereka disambut oleh fungsionaris Dian Interfidei, Kesbangpol DIY, dan perwakilan komunitas lintas iman dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh seorang pendeta dari Gereja Pantekosta, menandai awal kegiatan dengan semangat kekhusyukan dan persaudaraan lintas iman. Sambutan pertama datang dari perwakilan Tanatoraja yang menyampaikan bahwa masyarakat Toraja dikenal dengan semangat kerukunannya, tanpa sejarah invasi ataupun konflik bernuansa agama. FKUB Yogyakarta dan tokoh masyarakat RW 30 turut menyambut dengan menyoroti bagaimana toleransi tumbuh secara organik di tengah kehidupan masyarakat Jogja.

Dewan Pembina Dian Interfidei, Andar Lujito, dalam sambutannya menekankan pentingnya belajar dan berdialog bersama dalam membangun kedamaian. Untuk memperkenalkan latar belakang lembaga, peserta juga menyaksikan pemutaran video dokumenter yang menggambarkan perjalanan DIAN Interfidei sejak berdiri pada tahun 1991 dalam mengupayakan perdamaian antar iman di Indonesia. Penekanan diberikan pada peran Interfidei sebagai bagian integral dari masyarakat yang aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan dan lintas iman.

Diskusi Lintas Perspektif: Agama, Pendidikan, dan Kemanusiaan

Acara inti berupa diskusi terbuka berlangsung hangat dan penuh refleksi. Perwakilan FKUB Tanatoraja menyoroti dua wajah agama: sebagai kekuatan pembangun, namun juga berpotensi merusak jika disalahgunakan. Mereka menekankan bahwa meskipun berbeda agama, umat manusia tetap satu dalam nilai-nilai kemanusiaan.

iklan

Pimpinan DIAN Interfide, Ibu Pendeta Helga memperkenalkan DIAN Interfidei sebagai lembaga non-pemerintah yang didirikan pada 20 Desember 1991 di Yogyakarta oleh almarhum Dr. Th. Sumartana, bersama sejumlah tokoh lintas iman dan intelektual, seperti almarhum Pdt. Eka Darmaputra, Ph.D., Daniel Dhakidae, Ph.D., almarhum Zulkifly Lubis, dan Dr. Djohan Effendi. Sejak awal, Interfidei hadir sebagai forum berbagi pemikiran keagamaan dan refleksi atas kehidupan keberagaman (pluralisme) di Indonesia.

FKUB Kabupaten Sleman turut berbagi praktik baik dalam memelihara kerukunan melalui slogan “Salam Damai Rukun Bahagia”. FKUB Tanatoraja juga mengapresiasi program “FKUB DIY Goes to School” yang menurut mereka akan segera diadopsi di Tanatoraja, terutama sebagai respons terhadap tantangan pengelompokan siswa berdasarkan agama di sekolah-sekolah.

Ikatan Orang Toraja di DIY menyampaikan keprihatinan atas fenomena persaingan antaragama dalam mencari pengikut. Mereka mengusulkan agar para pemimpin agama lebih fokus menanamkan nilai kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan.

Diskusi juga diwarnai dengan kehadiran Wakil Ketua PW IJABI DI Yogyakarta, Ayodya Tenggara, yang mewakili komunitas Syiah Yogyakarta, khususnya Hussainiyah “Guyub Rukun”. Kehadirannya memperkuat komitmen bersama untuk terus menjalin sinergi lintas iman demi memperkuat kehidupan yang rukun dan damai.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh seorang ustadz dari komunitas Ahmadiyah, mempertegas pesan kebersamaan dan penghormatan lintas keyakinan yang menjadi ruh dari seluruh rangkaian kegiatan hari ini.

Admin IJABI
Reporter |  + posts
Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berkaitan

Back to top button