Ketika Al Qur’an Terlontar Dari Mulut Pendurjana

Oleh Habib Ali Umar Al Habsyi (Anggota Dewan Syura IJABI)
Dalam berbagai kesempatan, tidak jarang kita menyaksikan bagaimana, manusia-manusia bejat yang seluruh wujudnya terlumuri oleh kekotoran kekafiran, kefasikan dan kemunafikan melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an demi membela kebejatan dan kesesatannya. Al Qur’an mereka jadikan alat untuk mendukung penentangannya kepada Al Qur’an (sendiri). Tentu setelah “memperkosa” ayat-ayat suci Al Qur’an dengan pemaknaan menyimpang. Dan anehnya sering kali, Al Qur’an Suci yang telah Allah titipkan kepada manusia-manusia suci, mereka jadikan senjata untuk menyerang manusia-manusia suci itu.
Dalam kesempatan ini, saya hanya akan membawakan satu kasus yang diabadikan dalam sebuah riwayat dari Imam Ja’far as. Beliau as berkata:
لما أدخل علي بن الحسين عليهما السلام على يزيد لعنه الله نظر إليه ثم قال له: يا علي بن الحسين ” وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم.
Ketika Ali bin Al Husein as digiring masuk menemui Yazid -semoga Allah melaknatnya-, ia memandang Ali bin Al Husein as kemudian berkata kepadanya: “Hai Ali bin Al Husein: ‘Tiada sebuah musibah menimpa kalian melainkan disebabkan oleh ulah tangan-tangna kalian.’
Di sini, coba Anda perhatikan, musuh Allah terkutuk itu, fashih membaca ayat Al Qur’an untuk menyerang Putra Al Qur’an, Putra Nabi Saw.?!
Ini adalah sebuah ujian bagi umat Islam. Betapa bahayanya ketika Al Qur’an di genggaman penguasa tiran yang kafir kepada Al Qur’an itu sendiri. Ia akan memetik ayat sesuai hawa nafsunya lalu memaknainya sesuai ilham setan kepadanya. Untuk membenarkan kejahatannya atas Keluarga Suci Nabi saw. Dan anehnya, hingga kini, tidak sedikit dari umat Islam yang “mengamini” Yazid putra Mu’awiyah dalam tafsirnya dan membenarkan seluruh tindakannya. Atau paling tidak, dengan mengecam siapapun yang berani terang-terangan mengutuk Yazid atas kejahatannya.
Di hadapan manusia durjana (jumawa) yang mempermainkan Al Qur’an ini, Imam Ali putra Al Husein; cicit Nabi saw, pewaris sejati Al Qur’an, bangkit membantahnya dengan tegas.
Maka (Imam) Ali bin Al Husein as berkata:
كلا ما هذه فينا نزلت، وإنما نزلت فينا ” ما أصاب من مصيبة في الأرض ولا في أنفسكم إلا في كتاب من قبل أن نبرأها إن ذلك على الله يسير لكيلا تأسوا على ما فاتكم ولا تفرحوا بما آتيكم.
Tidak! Ayat itu tidak turun untuk kami. Tetapi yang turun untuk kami adalah ayat: “Tiada musibah menimpa baik di bumi atau pada diri kalian melainkan telah ditulis/ditetapkan sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu agar kalian tidak bersedih atas apa-apa yang luput dari kalian, dan agar kalian tidak bergembira atas apa-apa yang Kami berikan.
فنحن الذين لا نأسى على ما فاتنا من أمر الدنيا، ولا نفرح بما أوتينا.
Jadi, kamilah yang tidak bersedih atas apa-apa yang luput dari kami dari urusan dunia, dan kami tidak bergembira atas apa-apa yang diberikan kepada kami.
Sumber:
Bihâr Al Anwâr, 78/180 dari Tafsir al Qummi.




