Nasihat Wali Faqih. (25)

Oleh Habib Ali Umar Al Habsyi (Anggota Dewan Syura IJABI)
Wasiat Nabi Saw. Untuk Mengobati Cinta Dunia.
Di antara wasiat Nabi saw adalah:
مَالِيَ أَرَى حُبَّ الدُّنْيَا قَدْ غَلَبَ عَلَى كَثِيرٍ مِنْ النَّاسِ حَتَّى كَأَنَّ الْمَوْتَ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا عَلَى غَيْرِهِمْ كُتِبَ وَكَأَنَّ الْحَقَّ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا عَلَى غَيْرِهِمْ وَجَبَ وَحَتَّى كَأَنَّ مَا يَسْمَعُونَ مِنْ خَبَرِ الْأَمْوَاتِ قَبْلَهُمْ عِنْدَهُمْ كَسَبِيلِ قَوْمٍ سَفَرٍ عَمَّا قَلِيلٍ إِلَيْهِمْ رَاجِعُونَ.
Mengapa aku melihat cinta dunia telah menguasai banyak orang, sehingga seolah-olah kematian di dunia ini hanya ditetapkan bagi orang lain, dan seolah-olah kebenaran di dunia ini hanya wajib bagi orang lain. Dan sehingga seakan apa yang mereka dengar tentang berita orang-orang yang telah meninggal sebelum mereka, seperti orang-orang yang sedang bepergian yang tidak lama akan segera kembali kepada mereka.
(Tuhaful Uqûl: 29)
Pengobatan cinta dunia adalah dengan mengingat kematian, yaitu dengan meyakini bahwa manusia akan mati. Pada setiap saat, manusia harus menanti kematian, karena standar dan tolok ukur kematian bukanlah usia tua atau muda, bukan pula sakit atau sehat.
Detik-detik kematian adalah saat yang sangat aneh. Saya pernah merasakan saat seperti ini pada tahun 1360 H ketika sebuah ledakan terjadi di dekat saya, dan saya terjatuh ke tanah serta tak sadarkan diri selama beberapa saat. Pada saat itu, saya merasa seperti tergantung di antara langit dan bumi, dan saya melihat kematian secara nyata. Tiba-tiba saya juga melihat seluruh masa lalu saya, dan merasakan bahwa saya tidak mampu melakukan apa-apa, serta tangan saya terikat.
Pada saat seperti itu, manusia harus merasa puas dengan masa lalunya ketika melihat kembali ke masa lalu, namun juga harus berharap dan mengharapkan ampunan Allah, tanpa merasa tertipu dengan itu.
