Khazanah

Andai Bukan Karena Darahnya, Suara Kumandang Adzan Tak Pernah Kau Dengar Lagi

Oleh Habib Ali Umar Al Habsyi, Anggota Dewan Syura IJABI

Bagi Anda yang rajin meneliti apa yang menjadi target utama Bani Umayyah dalam upayanya merebut kekuasaan atas umat Islam, tentu tidak asing semboyan Mu’awiyah dan kegeramannya atas orang yang menasihatinya agar sedikit menampakkan kebaikan sikap dan memberi sedikit kelonggaran bagi anak keturunan Nabi saw dan Imam Ali as, toh kini mereka sudah tak berdaya dan terlucuti dari semua unsur kekuatan, dan kekuasaan secara penuh berada di tanganmu wahai Amirul Mukminin. Sesaat nasihat itu disampaikan kepada Mu’awiyah oleh teman dekat dan orang kepercayaannya demi kelanggengan kekuasaan Bani Umayyah dan memperbaiki reputasinya yang semakin memburuk dan tercoreng akibat sikap jahatnya dengan, di antaranya, memerintahkan pelaknatan atas Imam Ali bin Abi Thalib as di setiap ritual dan pertemuan resmi kenegaraan dan keagamaan… Ketika nasihat itu disampaikan, dan belum sempat juga Mu’awiyah -yang kini bergelar Amirul Mukminin itu- menanggapinya, terdengar dengan lantang suara adzan berkumandang dari menara masjid Damaskus. Mereka terdiam sesaat, sehingga ketika sang juru adzan sampai pada kalimat: asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul, Utusan Allah, Mu’awiyah spontan dibuat murka dan tak kuasa merahasiakan kebusukan hati dan kekafiran keyakinannya. Ia berkata: Tidakkah engkau mendengar nama itu dipekikkan Lima kali sehari?!  jadi, tidak mungkin aku menuruti permintaanmu itu! Aku tidak akan bisa tenang sebelum nama Muhammad itu dikubur dalam-dalam.!

Itulah target utama kekuasan Bani Umayyah. 

Peristiwa Karbala dan kebengisan puncak yang dilakonkan Yazid dan para prajurit bayarannya juga dalam rangka melanjutkan agenda ayah dan leluhurnya yang kafir itu. 

Karenanya, di masjid agung Damaskus, ketika Yazid bertanya mengejek Imam Ali Zainal Abidin as dan para anggota keluarga suci Nabi saw yang ditawan… Yazid bertanya: Hai Ali, tidakkah engkau menyaksikan, siapakah yang menang hari ini? Imam Ali Zainal Abidin as segera menjawabnya: Jika nanti suara adzan dikumandangkan, engkau akan mengetahui siapa sejatinya yang menang dalam peristiwa ini.

iklan

Seakan Imam Ali Zainal Abidin as ingin mengatakan, agenda busukmu dan para leluhurmu untuk mengubur nama harum dan mulia Muhammad tidak mungkin akan berhasil.

Nama Muhammad sebagai Utusan Allah tetap akan dikumandangkan di sepanjang waktu hingga hari kiamat tiba. Kemenangan akan selalu bersekutu dengan kebenaran. 

Dan itu pulalah yang ditegaskan Sayyidatuna Zainab Al Kubra as kepada Yazid. Upaya jahatnya hanya akan berakhir dengan kesia-siaan belaka. Ia akan kandas di hadapan kekokohan kenabian dan kerasulan Muhammad saw. 

Suara adzan tetap berkumandang di seantero dunia berkat darah suci Al Husain as. Jadi, sudah sepantasnya, setiap kali kita mendengar suara adzan kita mengingat Al Husain as. dan mengucapkan salam atasnya, dan mengutuk Yazid dan para leluhurnya yang kafir dan durjana itu. 

Salam atas Al Husain, dan atas Ali bin Al Husain, atas anak-anak Al Husain dan para sahabat setia Al Husain as.

Habib Ali Umar Al-Habsyi
+ posts
Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berkaitan

Artikel Lain
Close
Back to top button