Nasihat Wali Faqih (17)

Oleh Habib Ali Umar Al Habsyi, Anggota Dewan Syura IJABI
Asy Syuhhu, Kekikiran Akut Itu Pangkal Berbagai Keburukan Perilaku.
Telah diriwayatkan dari Nabi saw. beliau bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالشُحَّ، فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُحِ، أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالظُّلْمِ فَظَلَمُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا.
Berhati-hati kalian dan jauhilah sifat kikir, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena sifat kikir. Sifat kikir itu memerintahkan mereka untuk berlaku kikir, maka mereka pun berlaku kikir. Sifat kikir itu juga memerintahkan mereka untuk berlaku dzalim, maka mereka pun berlaku dzalim. Dan sifat kikir itu memerintahkan mereka untuk memutuskan silaturahmi, maka mereka pun memutuskan silaturahmi.
(Al Khishâl: Bab Tsalâtsah/Hadis no. 234)
Asy Syuhhu artinya rakus akan harta dan kikir atasnya. Orangnya disebut Syuhhu, yaitu seorang yang mengumpulkan harta dengan penuh keserakahan dan kegandrungan (pada dunia) serta menahan dari men-infaq-kannya atau memberikannya kepada orang lain. Ini adalah paling buruknya jenis cinta dunia.
Di sini Nabi Termulia saw mengingatkan akan bahaya asy Syuhhu dan mendorong agar menjauhinya.
Hal demikian, dikarenakan asy Syuhhu telah membinasakan umat-umat terdahulu, karena ketika mereka telah menjadi orang-orang yang kikir akut, mereka mengikuti segala perintahnya.
Jadi, ketika sifat buruk itu memerintah mereka untuk berdusta, mereka pun berdusta, karena keserakahan terhadap harta acap kali mengharuskan mereka berdusta, maka tercemarinya lingkungan masyarakat, disamping utamanya adalah diri dia sendiri, dalam menentang fakta dan kenyataan, dan pergi dan hilanglah kejujuran, kejernihan dan kasih sayang.
Dan ketika kekikiran memerintah mereka untuk berlaku dzalim, mereka pun berbuat kedzaliman. Karena, kadang-kadang demi keserakahan dan kekikiran ia harus berbuat dzalim dan menerjang dan merampas hak orang lain.
Dan ketika kekikiran memerintah mereka untuk memutus hubungan. Kata Qathî’ah/memutus walaupun seringkali identik dengan memutus hubungan kekerabatan, hanya saja yang tampak di sini bahwa maknanya lebih umum. Ia mencakup memutus hubungan kekerabatan, dan memutus hubungan dengan sesuatu yang harus dipelihara dan diperhatikan, serta dijaga secara kontinyu, seperti hubungan dengan Allah, dan para Imam as dan hamba-hamba-Nya yang Shālihin.
وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ.
dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
(Kalimât Midhîah:147-148)
Demikianlah di antara keburukan dan bahaya sikap Asy Syuhhu kekikiran akut. Semoga kita dijauhkan dan diselamatkan darinya dan dari keburukannya. Amin.
