Oleh Habib Ali Umar Al Habsyi (Anggota Dewan Syura IJABI)
Wasiat Imam Ja’far as. Kepada Abdullah bin Jundab Tentang Beberapa Akhlak Mulia
Di antara wasiat Imam Abu Abdillah as. kepada Ibnu Jundab adalah:
يَا ابْنَ جُنْدَبِ صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ وَسَلِّمْ عَلَى مَنْ سَبَّكَ وَأَنْصِفْ مَنْ خَاصَمَكَ وَاعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَكَ.
Wahai putra Jundab, sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berikan kepada orang yang menahan pemberian kepadamu, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu, ucapkan salam kepada orang yang mencacimu, berlaku adillah terhadap orang yang memusuhimu, dan maafkanlah orang yang menzalimimu.
(Tuhaful ‘Uqûl: 305)
Ini adalah akhlak Islam yang sebenarnya. Membalas dendam terhadap saudara dan teman, serta menyimpan dendam dan kebencian terhadap mereka, sama sekali tidak diperbolehkan.
Jika seseorang berbuat buruk kepada orang lain, lalu orang lain itu membalasnya dengan cara yang sama, lalu ia kembali membalasnya lagi, kemudian orang itu membalasnya lagi, maka saat itu tidak akan ada bekas dari perdamaian dan keharmonisan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, Imam as menekankan beberapa hal dalam riwayat ini:
– Jika seseorang memutuskan hubungan denganmu, janganlah kamu membalasnya dengan cara yang sama, tetapi sambunglah dan lanjutkan hubungan dengan orang itu.
– Jika seseorang tidak memberimu sesuatu yang kamu butuhkan, janganlah kamu membalasnya dengan cara yang sama ketika kamu mampu.
– Jika seseorang mencaci maki kamu, balaslah dengan mengucapkan salam kepadanya (maksudnya dengan cara yang membawa kedamaian dan mengakhiri perselisihan_pen)
– Jika seseorang memusuhi dan memicu konflik denganmu, perlakukanlah dia dengan adil.
– Jika seseorang berbuat buruk kepadamu, perlakukanlah dia dengan perlakuan yang baik.
– Jika seseorang menzalimimu, maafkanlah dia.
Dengan kata lain, secara umum, semua orang yang memperlakukanmu dengan buruk, perlakukanlah dia dengan baik.
Semua ini adalah contoh dari kalimat: mensucikan mereka. dalam firman Allah SWT:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ
Dialah yang mengutus kepada kaum yang ummi seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka dan mensucikan mereka.
Kini, banyak masalah yang dihadapi manusia karena mereka tidak mempelajari konsep-konsep akhlak yang tinggi dan tidak mengetahui bahwa manusia tidak hanya harus tidak menyerang orang lain, tetapi juga harus membalas kejahatan dengan kebaikan.
Demikian nasihat beliau -semoga Allah memanjakan usia beliau dan menjaganya dari segala keburukan-.
