Nasihat Wali Faqih. (23)

Oleh Habib Ali Umar Al Habsyi (Anggota Dewan Syura IJABI)
Dampak Buruk Cinta Dunia.
Di antara wasiat Imam Musa bin Ja’far Al Kadzim as. kepada Hisyam:
لِهِشَامٍ يَا هِشَامُ مَنْ أَحَبَّ الدُّنْيَا ذَهَبَ خَوْفُ الْآخِرَةِ مِنْ قَلْبِهِ يَا هِشَامُ مَنْ أَحَبَّ الدُّنْيَا ذَهَبَ خَوْفُ الْآخِرَةِ مِنْ قَلْبِهِ وَمَا أُوتِيَ عَبْدٌ عِلْمًا فَازْدَادَ لِلدُّنْيَا حُبًّا إِلَّا ازْدَادَ مِنْ اللَّهِ بُعْدًا وَازْدَادَ اللَّهُ عَلَيْهِ غَضَبًا.
Wahai Hisyam, barangsiapa yang mencintai dunia, maka takut akhirat akan hilang dari hatinya. Dan tidaklah seorang hamba diberi ilmu, lalu dia semakin mencintai dunia, kecuali dia akan semakin jauh dari Allah dan Allah akan semakin murka kepadanya.
(Tuhaful Uqûl: 399)
Jika cinta dunia memasuki hati seseorang dan menetap dan mengakar di dalamnya, maka secara bertahap takut akhirat akan hilang dari hatinya.
Semakin seseorang diberi ilmu, baik ilmu duniawi maupun ilmu agama, namun dia semakin mencintai dunia, maka ilmu itu akan menyebabkan dia semakin jauh dari Allah dan Allah akan semakin murka kepadanya.
Salah satu misi terbesar para Nabi adalah membangun rasa takut akan akhirat dalam hati manusia, karena takut akan azab Allah dapat menjamin seseorang untuk tetap berada di jalan yang lurus.
Karena dia menyadari bahwa tindakannya memiliki dampak pada masa depan dan kesudahannya, karennya dia akan selalu memantau dan memperhatikan tindakannya.
(Kalimât Mudhîah:49-50)
Semoga Allah menanamkan rasa takut akan akhirat dalam hati kita semua. Âmîn.
