Khazanah

MENUTUP DENGAN CAHAYA

Pesan Akhir untuk Umat dan Sahabat

(Puisi Penutup untuk Kang Jalal dan Jalan Tengah)

Oleh Ahmad M. Sewang

Telah kutapaki jejak panjang kata,
dari lorong kenangan hingga medan wacana.
Dari pelabuhan pengajian Rotterdam,
hingga podium IMMIM dan ruang sidang yang tenang.
Semua kulalui—bukan demi nama,
tetapi demi nurani, demi umat, demi cahaya bersama.
Kang Jalal, engkau mungkin telah tiada,
tapi suaramu masih berdenting di dada—
membisikkan makna bahwa iman tak sempit batasnya,
bahwa cinta dan ilmu harus berdampingan di tengah dunia.
Moderasi bukan jalan netral yang tak berpihak,
tetapi jalan tengah yang kokoh melangkah,
yang tak membakar lawan dengan dalil dan prasangka,
tapi mengajak berdialog dengan hikmah dan bahasa jiwa.
Kita telah terlalu lama hidup dalam curiga,
mengukur iman dari tampilan dan nama.
Padahal yang sejati adalah hati yang terbuka,
dan akal yang jujur mencari makna.
Karena itu, izinkan puisi ini menutup dengan pesan sederhana:
Mari biasakan hati yang terbuka,
agar kita tak hanyut dalam syak wasangka.
Sebab dalam kelapangan jiwa dan pikiran,
terbentang harapan bagi persatuan dan kebangkitan.
Tak perlu satu warna,

Sumber Gamar : Cover Buku yang berjudul AFKAR

cukup satu arah:
menuju ridha-Nya,
menuju damai yang tak mengenal prasangka.
Dan bila kelak engkau, wahai umat, berpapasan
dengan mereka yang berbeda pandangan,
jangan lekas mencela atau curiga,
karena bisa jadi,
di balik perbedaan itu
tersimpan kebenaran yang bersih dari noda dunia.
Maka jika tulisan ini berhenti di sini,
biarlah ia berlanjut di hati para pencari,
yang ingin Islam tak hanya terlihat pada pakaian dan jargon,
melainkan hadir dalam laku, dalam kasih,
dalam keluasan yang diam-diam menyejukkan zaman.
Aku hanyalah manusia biasa yang tak sempurna,
sementara kesempurnaan adalah milik-Nya semata.
Maka aku mohon maaf yang setulusnya—
jika ada kekurangan dalam kata dan makna.
Namun sungguh, niatku hanya ingin menjadi jembatan:
meski harus diinjak-injak dan diremehkan, atau dilupakan,
aku rela…
asal umat bisa menyeberang ke seberang yang damai,
ke negeri yang subur,
di bawah naungan Tuhan Yang Maha Pengampun—

بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

iklan

Wassalam,
Kompleks GFM, 17 Juli 2025
Dalam doa, cahaya, dan cinta
untuk jalan tengah umat.

Ahmad M. Sewang
+ posts
Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berkaitan

Back to top button