Amalan dan Doa

Doa Imam Al Husein as. Di Pagi Hari Asyura

Edisi Menyambut Hari Arba'in Kesyahidan Imam Al Husein as.

Oleh Habib Ali Umar Al Habsyi (Anggota Dewan Syura IJABI)

Telah diriwayatkan dari Sayyidus Sâjidîn Ali Zainal Abidin as., beliau berkata:

لَمَّا صَبَّحَتِ الْخَيْلُ الْحُسَيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ، رَفَعَ يَدَيْهِ وَ قَالَ :

Ketika pasukan berkuda bersiap menyerang Al Husein as di waktu pagi (hari Asyura), beliau as mengangkat kedua tangannya seraya berdoa:

اللَهُمَّ أَنْتَ ثِقَتِي‌ فِي‌ كُلِّ كَرْبٍ ؛ وَأَنْتَ رَجَائِي‌ فِي‌كُلِّ شِدَّةٍ ؛ وَأَنْتَ لِي‌ فِي‌ كُلِّ أَمْرٍ نَزَلَ بِـي‌ ثِقَةٌ وَعُدَّةٌ.

iklan

Ya Allah, Engkau adalah kepercayaanku dalam setiap kesulitan dan Engkau adalah tumpuan harapanku dalam setiap kesusahan. Engkau adalah tempatku berlindung dan sandaran dalam setiap urusan yang menimpaku.

كَمْ مِنْ هَمٍّ يَضْعُفُ فِيهِ الْفُؤَادُ ، وَتَقِلُّ فِيهِ الْحِيلَةُ ، وَيَخْذُلُ فِيهِ الصَّدِيقُ ، وَيَشْمَتُ فِيهِ الْعَدُوُّ ؛ أَنْزَلْتُهُ بِكَ ، وَشَكَوْتُهُ إلَيْكَ ، رَغْبَةً مِنِّي‌ إلَيْكَ عَمَّنْ سِوَاكَ ؛ فَفَرَّجْتَهُ عَنِّي‌ ، وَكَشَفْتَهُ ، وَكَفَيْتَهُ.

Betapa banyak kesusahan yang membuat hati menjadi lemah, akal tumpul dan lemah mencari jalan keluar, teman menjadi pengkhianat, dan musuh menjadi sorak gembira, aku serahkan semua itu kepada-Mu dan aku adukan kepada-Mu, karena aku mengharapkan-Mu dan tidak mengharapkan selain-Mu, maka Engkau hilangkan kesusahan itu dariku, Engkau angkat kesulitan itu, dan Engkau cukupkan aku.

فَأَنْتَ وَلِي‌ُّ كُلِّ نِعْمَةٍ ، وَصَاحِبُ كُلِّ حَسَنَةٍ ، وَمُنْتَهَي‌ كُلِّ رَغْبَةٍ.

Maka Engkau adalah penganugerah setiap nikmat, pemilik setiap kebaikan, dan puncak setiap harapan.

Duhai, betapa indahnya seorang hamba yang melantuntakn untaian munajat pilu kepada Tuhannya dalam segala keadaan, mendekatkan diri kepada-Nya dalam kesenangan dan kesulitan, dalam kesusahan dan kemakmuran. Dan yang lebih indah lagi adalah ketika kata-kata ini keluar dari mulut suci dan murni Sayyidu Syabâb Ahlil Jannah /Pemimpin Pemuda Surga/ dan cucu Rasulullah, buah hati, kecintaan dan keharuman bagi Rasulullah.

Dia berada dalam situasi yang sangat sulit dan berat bagi manusia, dikepung oleh pasukan terkutuk bani Umayyah bersama keluarga terbaik dan para pengikut setianya yang sedikit, yang semuanya ingin membunuhnya. Namun, dalam doanya, cucu Nabi mulia as. tidak meminta kemenangan, tetapi beliau bermunajat kepada Tuhannya dengan mengakui nikmat-nikmat Allah atas dirinya, seolah-olah tidak ada sesuatu pun yang terjadi.

Maka, apakah ada yang lebih tabah dan kuat jiwa daripada Husein? Benarlah apa yang dikatakan Rasulullah saw. yang jujur dan terpercaya ketika beliau bersabda:

حُسَيْنٌ مِنِّي وَأَنَا مِنْ حُسَيْنٍ.

Husein dari aku dan aku dari Husain.

Doa Imam Husein as. ini sarat dengan muatan pelajaran berharga bagi untuk membangun kedalaman spiritualitas dan kesadaran keharusan ketergantungan penuh pada Allah, serta kesadaran akan nikmat-nikmat-Nya. Ini juga menunjukkan bahwa keimanan dan ketakwaan dapat menjadi sumber kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan dan tantangan hidup.

Habib Ali Umar Al-Habsyi
+ posts
Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berkaitan

Back to top button