Habib Ali Umar Al Habsyi (Anggota Dewan Syura IJABI)
Bersiap Diri dalam Menghadapi Pancaroba Kehidupan Dunia adalah Kunci Kesuksesan.
Di antara wasiat Imam Abu Abdillah (ash Shadiq) as kepada Abdillah bin Jundab:
قَدْ عَجِزَ مَنْ لَمْ يُعِدَْ لِكُلِّ بَلَاءٍ صَبْرًا، وَلِكُلِّ نِعْمَةٍ شُكْرًا، وَلِكُلِّ عُسْرٍ يُسْرًا.
Sungguh lemah orang yang tidak mempersiapkan kesabaran untuk menghadapi setiap cobaan/bencana, dan rasa syukur untuk setiap nikmat dan (percaya) bahwa pada setiap kesulitan ada kemudahan.
(Tuhaful ‘Uqûl:304)
Medan kehidupan dan sepanjang usia yang kita lalui selalu berhubungan dengan medan pertentangan antara kebenaran dan kebatilan.
Kebatilan adalah hawa nafsu dan kecenderungan-kecenderungan syaiṭani, Adapun kebenaran adalah Jalan Ilahi yang lurus.
Kita harus menyeberangi antara dua kekuatan yang menyeret ini dan antara dua garis yang saling bertentangan ini.
Berapa dan betapa besar nikmat ini apabila kita mampu melewati jalan ini dengan kemampuan dan kecakapan.
Adapun apabila kita ditimpa dengan kelemahan dalam menghadapinya maka hal itu adalah kerugian yang nyata. Walaupun secara lahiriah, seakan kita punya kemampuan, kekuatan dan ketangguhan.
Atas dasar itu, bagaimana kita mampu memperoleh kemampuan itu?
Jawabannya adalah, apabila kita bersabar atas cobaan dan bersyukur atas setiap limpahan nikmat dan menyikapinya dengan penuh bijak dan perencanaan matang di hadapan berbagai kesulitan dan tantangan, saat itu kita akan memperoleh kemampuan itu. Jika tidak, maka kita hanya akan mendapatkan ketidakberdayaan.
(Kalimât Mudhîah:123-124)
